Featured Video

Selasa, 26 Juli 2011

Instalasi-LAN : Model Referensi (OSI dan TCP/IP)

1.OSI
OSI merupakan kepanjangan dari Open System Interconnection. Di tahun 1984 ISO (Internasional Standarizaation organization) mengeluarkan solusi untuk memberikan standarisasi kompabilitas jaringan-jaringan sehingga tidak membatasi komunikasi antar produk maupun teknologi dari vendor yang berbeda. Dan faktanya OSI merupakan referensi yang telah digunakan mereka dan disederhanakan / dipersempit menjadi TCP/IP model yang akan kita bicarakan lebih lanjut.
Layer dalam OSI Model. Berikut ini adalah gambaran OSI Layer :

(gambar : roseindia.net)

7. Application, layer yang mendefinisikan pelayanan komunikasi jaringan dalam bentuk aplikasi seperti : Telnet, FTP, HTTP, SMTP, SNMP, SSH

6. Presentation, layer yang mendefinisikan format data seperti ASCII, HTML, JPG dan lainnya yang dikirimkan ke jaringan yang dapat dimanipulasi sehingga bisa di mengerti oleh penerima / kita contohnya anda menerima email tapi tidak bisa tertampil secara sempurna karena ada format yang tidak dikenali. Hal ini merupakan kegagalan dari layer presentasi

5. Session, layer yang mendefinisikan bagaimana memulai mengontrol dan menghentikan sebuah conversation/komunikasi antar mesin, contohnya kalo kita ambil uang di mesin ATM dari memasukan pin sampai dengan mengambil uang yang sebelumnya mesin berkomunikasi dengan server dahulu tentang saldo rekening anda dan jumlah yang anda minta. Dalam Session kita bisa menjumpai SQL, NFS, RPC dan lain-lainnya

4.Transport, layer yang mendefinisikan managemen dari virtual circuit antar host dalam jaringan yang mengandung rangkain protocol dan permasalahan transprotasi data. Dilayer ini mengatur arus koneksi dan pengendalian error dalam proses pengiriman paket data seperti TCP, UDP dan SPX

3. Network, layer yang mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana computer mengidentifikasi logical address sepert IP Adreses bagaimana menuruskan / routing (oleh router) untuk siapa pengiriman paket data.Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari sebuah paket dengan ukuran unit yang lebih kecil. Router adalah contoh yang tepat dari definisi layer ini.

2. Data Link, layer ini lebih menspesifikan pada bagaimana paket data didistribusikan / ditransfer data melalui media particular, atau lebih yang kita kenal seperti Ethernet, hub dan switches

1. Physical, Layer terendah ini mendefinisikan media fisik dari transmisi paket data dimana protocol digunakan seperti Ethernet pinout, Kabel UTP (RJ45, RJ48 dsb) kita bisa perkirakan layer ini tentang kabel dan konektornya.
[edit] Contoh praktis OSI Model

Sebagai contoh sehari-hari kita menerima email :

Layer 7, Anda memakai Microsof Outlook yang mempunyay fungsi SMTP dan POP3
Layer 6, anda mengirim email dengan format ASCII atau HTML
Layer 5, anda menggunakan email anda harus menginstal OS dahulu untuk membuka sesi komunikas jaringan.
Layer 4, OS membuka SMTP dengan sebuah TCP socket kemudian protocol terbuka untuk menerima data dari server email
Layer 3, computer mencari IP addres dari SMTP Server dengan melihat routing table yang diberikan OS Router jika tidak ditemukan akan memberikan pesan.
Layer 2, Paket Data dari IP addres di kirimkan oleh Ethernet
Layer 1, mengubah paket data menjadi signal elektrik yang ditransformasilkan pada kabel UTP Cat5

Sumber : http://ow.ly/5LPaB

2.TCP/IP
TCP adalah nama protokol jaringan. Sedangkan protokol dapat diilustrasikan sebagai suatu seperangkat aturan perusahaan-perusahaan dan produk software yang harus melekat ke dalam suatu urutan yang membuat produk-produk mereka dapat kompatibel dengan yang lainnya. Aturan-aturan tersebut untuk memastikan komputer yang menjalankan TCP/IP versi Hewlett Packard dapat berhubungan dengan PC Compaq yang menjalankan TCP/IP ataupun dengan Mainframe. Jika ditinjau dari metode cara kerjanya, maka vendor software yang memproduksi tidak begitu pending bagi sistem TCP/IP. TCP/IP merupakan protokol terbuka, maksudnya adalah semua spesifikasi dari protokol disebarkan dan digunakan oleh siapa saja.
MODEL OSI TCP/IP
Application Application
Presentation
Session Transport
Transport Internet
Network Network Interface
Data Link
Physical Physical

TCP/IP hanya terdiri dari lima layer saja dari tujuh fungsi model OSI. Berikut ini adalah layer dari protokol TCP/IP:
  • Layer 5 ~ layer Application. Aplikasi-aplikasi seperti FTP, Telnet, SMTP dan NFS direlasikan ke layer ini.
  • Layer 4 ~ Layer Transport. Di dalam layer ini, TCP dan UDP menambahkan data transport ke paket dan melewatinya ke layer internet.
  • Layer 3 ~ Layer Internet. Pada saat memulai aksi pada lokal host Anda (host pemrakarsa) tersebut dilakukan atau merespon ke host lain (host penerima), layer ini mengambil paket dari layer transport dan menambahkan informasi IP sebelum mengirimkannya ke layer-layer Network Interface.
  • Layer 2 ~ Layer Network Interface. Device jaringan inilah sebagai host atau komputer lokal. Melalui media inilah data tesebut  dikirim ke layer Physical.
  • Layer 1 ~ Layer Physical. Layer 1 secara harafiah adalah Ethernet, protokol Poin-to-Point, atau Serial Line Interface Protocol (SLIP) itu sendiri. Dengan kata lain layer ini merupakan sistem kabelnya.
Setiap layer menambahkan data header dan trailer ke dalam masing-masing layer, kemudian pesan tersebut dipaketkan dari layer diatasnya. Pada host penerima, data dibuka paketnya satu layer pada saat itu juga, dan kemudian informasi dikirim ke level tertinggi berikutnya sampai ia mencapai host aplikasi.

Pengalamatan IP

Pengalamatan jaringan (network address) tidak seperti physical addresses yang melebur ke dalam hardware manapun. Pengalatan jaringan diberikan oleh Administrator jaringan dan secara logika dikonfigurasikan kedalam device jaringan.
Selain pengalamatan logik untuk subnet, TCP/IP memberikan alamat logik ke masing-masing host pada jaringan. Meskipun pengalamatan tersebut menyulitkan setup jaringan, pengalamatan IP secara logik mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
  • Pengalamatan IP secara logik bebas menentukan peng-implementasian physical layer. Pemrosesan layer teratas dapat menggunakan pengalamatan logika tanpa memperhatikan mereka sendiri dengan format alamat dari physical layer di bawahnya.
  • Device dapat mempertahankan alamat IP yang sama, sekalipun physical layernya diganti. Mengubah jaringan dari Token Ring ke Ethernet tidak akan mempengaruhi pengalamatan IP.

Format Pengalamatan IP

Pengalamatan IP berupa nomor 32 bit yang terdiri dari alama Subnet dan Host. Metode yang digunakan untuk pengkodean alamat pada pengalamatan IP agak membingungkan bagi pengguna baru dan merupakan batu sandungan utama bagi pengguna baru TCP/IP.
Berikut ini adalah contoh alamat IP:
11001000010001110001001000011000

Alamat di atas tidak mudah diingat dan benar-benar sulit untuk mengenali perbedaan antara dua alamat dengan cepat. Anggaplah bahwa dua alamat ditempatkan tidak berdekatan dalam halaman yang sama, seberapa cepat Anda dapat mengetahui perbedaan antara alamat sebelumnya dan yang satu ini:
11001000100001110001001000011000

perubahan kecil pada alamat di atas akan membuat perbedaan besar pada fungsi alamat tersebut. Untuk memudahkan bekerja dengan pengalamatan IP, pengalamatan 32 bit secara khusus dibagi ke dalam 4 octet (8 bit section):
11001000 01000111 00010010 00011000

Ternyata masih belum mudah, tetapi pada langkah berikutnya dianggap paling mudah. Masing-masing octet dapat diterjemahkan ke dalam bilangan decimal dengan range antar 0 sampai 255. Hal ini akan menuntun kita ke metode yang lebih konvensional seperti yang ditunjukkan pada alamat IP berikut ini:
202.155.16.2

Format tersebut biasa disebut dengan dotted-decimal notation.

Class Alamat IP

Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
  • Field Net-Id, alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
  • Field Host-Id, alamat device logical yang secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet
Secara bersama-sama, net-id dan host-id menyediakan masing-masing host pada internetwork dengan alamat IP khusus.
struktur_jaringan_komputer
Pada saat protokol TCP/IP dibangun secara original, jaringan komputer tersebut akan masuk ke salah satu dari ketiga kategori berikut ini:
  • Jumlah jaringan kecil tersebut mempunyai jumlah host yang besar
  • Sejumlah jaringan dengan jumlah host sedang
  • Jumlah jaringan besar akan mempunyai jumlah host yang kecil
Untuk alasan tersebut, pengalamatan IP diorganisasikan ke dalam class-class. Anda dapat meng-identifikasikan class dari suatu pengalamatan IP dengan pemeriksaan octet pertama sebagai berikut:
  • Jika octet pertama mempunyai nilai dari 0 hingga 127, octet tersebut adalah alamat class A.  Karena 0 dan 127 di dalam octet tersebut mempunyai kegunanaan khusus, 126 pengalamatan class A dapat digunakan, masing-masing dapat mendukung 16.777.214 host
  • Jika octet pertama mempunyai nilai dari 128 hingga 191, ini adalah alamat class B, masing-masing dapat mendukung sampai 65.543 host
  • Jika octet pertama mempunyai nilai dari 192 hingga 233, maka ini adalah alamat class C. Ada 2.097,92 alamat class C yang dapat digunakan, masing-masing mendukung sampai 254 host
Class A NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH HHHHHHHH
Class B NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH
Class C NNNNNNNN NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH

go-down go-down go-down go-down

Octet I Octet II Octet III Octet IV
Keterangan:
  • N = Net-Id
  • H = Host-Id
Jika host suatu alamat class yang dapat didukung tergantung dari cara class mengalokasikan octet pada net-id dan host-id. Lihat tabel berikut untuk lebih jelasnya:
Class IP Khusus Octet I Net-Id Host-Id Total Host per-jaringan
A 1 – 126 Octet I Octet II – IV 16.777.214
B 128 – 191 Octet I – II Octet III – IV 65.543
C 192 – 233 Octet I – III Octet IV 254

Keterangan:
  • Sebagaimana yang Anda lihat, alamat class A hanya menggunakan octet pertama untuk net-id jaringan. Tiga octet yang tersisa disediakan untuk digunakan sebagai host-id
  • Pengalamatan class B menggunakan dua octet untuk didesain net-id. Octet ketiga dan keempat digunakan oleh host-id
  • Pengalamatan class C menggunakan tiga octet net-id jaringan. Hanya octet keempat saja yang digunakan untuk host-id
Contoh:
  • Ada 5 host dalam suatu jaringan, artinya menggunakan class C
  • Aturan class C adalah:
Net-Id Net-Id Net-Id Host-Id
  • Maka penulisannya menjadi:
    • Host 1 : 192.168.0.1
    • Host 1 : 192.168.0.2
    • Host 1 : 192.168.0.3
    • Host 1 : 192.168.0.4
    • Host 1 : 192.168.0.5
  • Dapat dilihat bahwa perbedaan diatas hanyalah pada host-id saja, sedangkan net-id adalah sama setiap komputer

Pengalamatan IP Khusus

Hal yang perlu Anda catat adalah jangan menambahkan angka pada subnet atau host yang didukung oleh suatu alamat class tertentu. Hal ini dikarenakan beberapa alamat disimpan untuk maksud tertentu. Jika Anda melakukan setup jaringan TCP/IP, Anda akan memberikan alamat IP dab harus tetap menjaga pembatasan berikut ini:
  • Alamat dengan nilai pertama 127 adalah alamat pembalik yang digunakan untuk men-diagnostik dan testing. Pesan yang dikirim ke 127 akan kembali kepada pengirimnya. Untuk itu 127 tidak dapat digunakan untuk net-id, walaupun secara teknis octet pertama 127 adalam alamat class A.
  • Angka 255 dalam octet adalah calon broadcast atau multicast. Pesan yang dikirim ke 255.255.255.255 akan dikirim ke setiap host-host yang ada pada jaringan lokal Anda. Sedangkan pesan yang dikirim ke 165.10.255.255 akan dikirim ke setiap host-host pada jaringan 165.10.
  • Octet pertama tidak memiliki nilai diatas 233. Alamat-alamat tersebut dipesan dengan maksud untuk multicast dan experimental.
  • Octet terakhir dari host-id tidak boleh 0 atau 255.

Subnet Mask

Subnet Mask adalah pola bit yang mendefinisikan porsi alamat IP yang mewakili alamat subnet. Karena organisasi octet dari setiap class alamat IP sudah didefinisikan semua, maka maksud pertama dari subnet mask tidak jelas, tetapi mempunyai alasan yang bagus mengenai keberadaannya.

Class IP Subnet Mask Default
A 255.0.0.0
B 255.255.0.0
C 255.255.255.0
Sumber : http://ow.ly/5Nq3B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar